Rabu, 18 Mei 2011

PAS dan POLITIK.

Sebahagian kalangan masyarakat mengatakan bahawa, PAS adalah dakwah politik, maka para pendukungnya pun terdiri dari para politikus, dan kerananya mereka tentu memiliki kepentingan lain di balik dakwahnya itu.”

Saya tidak tahu, sampai bila umat ini akan saling menuduh dan berkubang dalam tuduhan-tuduhan serta meninggalkan keyakinan yang didukung oleh fakta untuk sebuah persepsi yang lahir dari kecurigaan semata-mata?

Ketahuilah, sungguh ketika kami menyeru kalian, ada Qur’an di tangan kanan kami dan Sunah di tangan kiri kami, serta jejak kaum salaf yang saleh dari putera-putera terbaik umat ini adalah panutan kami. Kami menyeru kalian kepada Islam, kepada ajaran-ajarannya dan kepada hukum-hukumnya. Jika seruan itu kalian anggap sebagai politik, maka itulah politik kami. Dan jika orang yang menyeru kalian kepada itu semua kalian katakan sebagai politikus, maka Alhamdulillah kami adalah politikus yang paling ulung. Jika kalian ingin menyebut itu sebagai politik, silakan memberi nama apa saja yang kalian suka. Sebab nama sama sekali tidak penting bagi kami, selama muatan dan tujuannya jelas.

Saudara-saudaraku, janganlah hendaknya kata-kata menghalangi kalian dari melihat kebenaran, jangan pula nama menghijab kalian dari tujuan. Jangan sampai kemasan (bungkus) menghijab kalian dari muatannya yang hakiki, jangan sampai itu semua terjadi. Sesungguhnya dalam Islam ada politik, namun politik yang padanya terletak kebahagiaan dunia dan akhirat, itulah politik kami. Kami tidak menginginkan pengganti apa pun selain itu, maka pimpinlah diri kalian dengan politik itu dan ajaklah orang lain melakukan yang serupa, niscaya kalian akan memperoleh kehormatan di akhirat, dan suatu saat kalian pasti akan tahu tentang kebenaran khabar ini.

0 ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Perakian@Blog

Firman ALLAH S.W.T:

“Wahai orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidik (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara tidak diingini, dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan.”
(Surah al-Hujurat, ayat 6)